Kamboja ThailandKamboja Thailand

Kamboja Thailand Memanas, KBRI Imbau WNI Segera Pindah. Perbatasan Thailand-Kamboja kembali jadi zona panas sejak akhir pekan lalu, dengan ledakan artileri dan serangan udara yang tewaskan setidaknya 13 orang hingga 10 Desember 2025. Bentrokan ini pecah di wilayah sengketa seperti Preah Vihear dan Oddar Meanchey, evakuasi lebih dari 500.000 warga sipil, dan ancam stabilitas ASEAN yang rapuh. Hanya dua bulan setelah kesepakatan damai yang difasilitasi Donald Trump di Berita Terkini, kedua negara saling tuduh langgar gencatan senjata—Thailand klaim Kamboja pasang ranjau baru, Phnom Penh balas tuduh Bangkok infiltrasi. Di tengah kekacauan ini, KBRI Phnom Penh dan Bangkok imbau WNI segera pindah dari zona merah, hindari perjalanan ke provinsi perbatasan, dan hubungi hotline darurat. Kisahnya pahit: dari candi kuno jadi medan perang, kini warga sipil seperti WNI yang tinggal di sana jadi korban tak bersalah, dengan pemerintah Indonesia gerak cepat lindungi anak bangsa.

Latar Belakang Konflik Kamboja Thailand yang Kembali Membara

Sengketa perbatasan ini bukan tamu baru; ia akarnya dari peta kolonial Prancis 1907 yang ambiguitasnya picu perebutan tanah sepanjang 817 km. Titik api utama: kompleks candi Preah Vihear yang ICJ beri ke Kamboja 1962, tapi lahan sekitarnya tetap diklaim Thailand—sejak 2008, bentrokan sporadis tewaskan puluhan. Tahun 2025, api nyala Mei dengan skirmish yang tewaskan tentara Kamboja, eskalasi Juli jadi perang lima hari: 48 jiwa hilang, 300.000 evakuasi, roket BM-21 Kamboja hantam sekolah Thailand, F-16 Bangkok balas bomb gudang senjata Phnom Penh.

Kesepakatan damai 26 Oktober di Kuala Lumpur—dibantu Trump dan PM Malaysia Anwar Ibrahim—janji tarik pasukan, nonaktif ranjau, dan dialog Joint Border Committee. Tapi November, ranjau cacatkan tentara Thailand; Bangkok tuduh Kamboja pasang baru, tarik dari pakta. Phnom Penh bantah, sebut ranjau lama Thailand. Ketegangan mendidih pelan hingga 8 Desember: tembakan kecil di Sisaket eskalasi jadi artileri berat, Thailand serang udara target militer Kamboja pagi 9 Desember, Kamboja balas roket ke Buriram. Hingga kini, pertempuran sebarkan ke Trat dan Ubon Ratchathani, dengan kapal perang Thailand usir pasukan Kamboja di pantai.

Penyebab Eskalasi dan Dampak Langsung

Pemicu utama: insiden ranjau November yang Thailand sebut “provokasi”, diikuti tuduhan saling infiltrasi warga sipil untuk klaim tanah. Bangkok bilang Kamboja gunakan kasino perbatasan sebagai gudang senjata, Phnom Penh tuduh Thailand pakai jet F-16 langgar ruang udara. Tapi akarnya nasionalisme domestik: PM Thailand Anutin Charnvirakul hadapi kritik oposisi soal “lemah”, dorong militer ambil sikap keras; di Kamboja, PM Hun Manet bangun image kuat pasca mundur dari SEA Games sebagai protes. Faktor luar: pengaruh China di Kamboja vs dukungan AS ke Thailand, bikin mediasi Trump goyah—Trump janji telepon kedua pemimpin, tapi Anwar tolak tarif tekanan.

Dampaknya tragis: 9 warga sipil Kamboja tewas, 20 luka di Preah Vihear dan Oddar Meanchey; Thailand laporkan 4 prajurit mati, 68 luka di Surin dan Sisaket. Evakuasi massal: 438.000 di Thailand ke racetrack Buriram dan pagoda, 100.000 di Kamboja ke shelter Siem Reap—sekolah tutup, rumah gosong, roket jatuh dekat RS. Ekonomi rontok: perdagangan stop, harga pangan naik 20%, SEA Games kehilangan atlet Kamboja total. Di X, netizen Thailand dukung “defend sovereignty”, Kamboja sebut “agresi Bangkok”—polarisasi makin dalam.

Imbauan KBRI dan Upaya Perlindungan WNI

KBRI gerak cepat lindungi ribuan WNI di kedua negara—sekitar 5.000 di Kamboja (mayoritas pekerja dan turis), 100.000 di Thailand (pelajar dan buruh). KBRI Phnom Penh rilis imbauan 8 Desember: “Tetap tenang, jangan panik, tingkatkan kewaspadaan—hindari atau batasi perjalanan ke Preah Vihear, Oddar Meanchey, Banteay Meanchey.” WNI diminta ikuti otoritas lokal, pantau sumber resmi, dan daftar di Peduli WNI kemlu.go.id untuk evakuasi mudah. Hotline pelindungan +855 12 813 282 (WA), konsuler +855 61 844 661—siap bantu evakuasi darurat, koordinasi dengan Basarnas.

KBRI Bangkok imbau serupa untuk WNI di Buriram, Surin, Sisaket, Ubon Ratchathani: “Ikuti arahan Thai authorities di pos evakuasi, jangan sebarkan info tak verif.” Hotline +66 92 903 1103. Duta Besar Santo Darmosumarto di Phnom Penh bilang, “Kami pantau 24/7, komunikasi intensif dengan komunitas WNI—siap pulangkan jika perlu.” Kemlu Jakarta koordinasi ASEAN untuk mediasi, pastikan WNI aman. Hingga 10 Desember, tak ada WNI korban, tapi KBRI siaga penuh—dari mapping jalur aman hingga bantuan logistik. Ini langkah proaktif, cegah tragedi seperti evakuasi Juli lalu.

Kesimpulan Kejadian Kamboja Thailand

Konflik Kamboja-Thailand yang memanas lagi ini jadi alarm merah bagi ASEAN: dari ranjau November hingga airstrike Desember, 13 nyawa hilang dan 500.000 pengungsi tunjukkan betapa rapuhnya damai kolonial. Imbauan KBRI untuk WNI pindah segera dari zona merah—hindari provinsi perbatasan, hubungi hotline—adalah penjaga nyawa di saat kacau. Dengan Trump dan Anwar siap mediasi, harap dialog bilateral cepat lahir, bukan tembakan lagi. Tapi pelajaran besar: demarcasi batas permanen via ICJ harus prioritas, agar candi Preah Vihear jadi simbol perdamaian, bukan perang. Bagi WNI, patuhi imbauan KBRI—keselamatan dulu, pulang selamat. Semoga telepon Trump besok bawa angin sejuk, kembalikan warga ke rumah damai.

Baca Selengkapnya Hanya di…

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *